3.inflation and deflation
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu perekonomian, yang mengakibatkan daya beli uang menurun seiring waktu. Deflasi, di sisi lain, adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum, atau tingkat inflasi yang negatif. Hal ini berbeda dengan disinflasi, yang berarti penurunan laju inflasi, tetapi harga masih tetap naik meskipun lebih lambat.
Untuk mengukur inflasi, kita menggunakan indeks harga, seperti CPI (Indeks Harga Konsumen) di Inggris. CPI mengukur perubahan harga dari keranjang barang dan jasa yang paling sering dibeli oleh konsumen, seperti susu atau biaya keanggotaan gym. Daftar ini diperbarui tiap tahun untuk mencerminkan pola pengeluaran yang berubah.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua faktor utama:
1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-pull inflation): Ini terjadi ketika permintaan total (agregat) dalam perekonomian melebihi kapasitas produksi, sehingga mendorong harga naik. Faktor yang mempengaruhi ini termasuk peningkatan pendapatan, pengeluaran pemerintah, atau penurunan nilai tukar yang mendorong permintaan ekspor.
2. Inflasi Dorongan Biaya (Cost-push inflation): Ini terjadi ketika biaya produksi meningkat, seperti naiknya harga bahan baku atau tenaga kerja, yang menyebabkan penurunan pasokan agregat dan memicu kenaikan harga. Depresiasi nilai tukar dapat membuat bahan baku impor menjadi lebih mahal, yang menambah biaya produksi.
Terkadang, kedua jenis inflasi ini bisa terjadi bersamaan. Misalnya, upah yang lebih tinggi dapat meningkatkan pengeluaran konsumen (inflasi tarikan permintaan) tetapi juga meningkatkan biaya produksi untuk bisnis (inflasi dorongan biaya).
Secara singkat, inflasi adalah kenaikan harga yang mengurangi daya beli uang, sementara deflasi adalah penurunan harga yang bisa berbahaya bagi perekonomian. Inflasi bisa dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat atau biaya produksi yang lebih tinggi.
4.employment and unemployment
Video ini membahas tentang pengangguran dan dampaknya terhadap perekonomian. Pengangguran didefinisikan secara ekonomi sebagai individu yang mampu dan mau bekerja, aktif mencari pekerjaan, tetapi tidak memiliki pekerjaan. Untuk mengukur tingkat pengangguran, kita menggunakan dua pendekatan utama: penghitungan pemohon (jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran) dan survei angkatan kerja (mencakup mereka yang mencari pekerjaan dalam 4 minggu terakhir).
Ada beberapa jenis pengangguran:
1. Pengangguran siklis: Terjadi akibat penurunan permintaan agregat dalam perekonomian, seperti saat resesi.
2. Pengangguran struktural: Disebabkan oleh perubahan jangka panjang dalam perekonomian, seperti berkurangnya industri tertentu (misalnya pertambangan batu bara) atau pergeseran dari ekonomi industri ke berbasis jasa.
3. Pengangguran musiman: Terkait dengan fluktuasi permintaan yang terjadi pada waktu tertentu dalam setahun (misalnya penjaga pantai musim panas).
4. Pengangguran friksional: Terjadi ketika seseorang sedang beralih pekerjaan atau mencari pekerjaan pertama mereka. Jenis pengangguran ini lebih ringan dan dapat membantu membuat pasar tenaga kerja lebih dinamis.
Dampak pengangguran bisa sangat merugikan perekonomian, menyebabkan pemborosan sumber daya manusia, penurunan PDB, lebih sedikit barang dan jasa yang diproduksi, dan menurunnya standar hidup. Selain itu, pengangguran dapat menciptakan efek pengganda negatif: semakin sedikit orang yang bekerja, semakin sedikit uang yang dibelanjakan, yang pada gilirannya mengurangi pendapatan bisnis dan memperburuk pengangguran.
Namun, ada juga sisi positif dari pengangguran. Ketika pengangguran tinggi, perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah, yang dapat mengurangi upah dan menguntungkan produktivitas jangka panjang. Selain itu, pengangguran dapat mendorong orang untuk melanjutkan pendidikan atau memulai bisnis mereka sendiri. Beberapa pengangguran juga dapat membantu mengendalikan inflasi dengan mencegah ekonomi yang terlalu panas.
Secara keseluruhan, meskipun pengangguran berbahaya bagi perekonomian, ada beberapa manfaat dan pengaruh positif dalam jangka panjang.